Laporan Wartawan Wartakotalive.com, Desy Selviany
TRIBUNNEWSDEPOK.COM, JAKARTA - Emmeril Khan Mumtadz, Putra RK 6 hari belum ditemukan, cuaca Kota Bern diprediksi hujan dan badai.
Pencarian putra Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Emmeril Khan Mumtadz terus dilakukan.
Pencarian Emmeril telah mencapai enam hari. Hari ini Rabu (1/6/2022) merupakan harike-7 pencarian.
Usai enam hari belum juga ditemukan, warga Swiss turut mencari anak Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Emmeril Khan Mumtadz yang hilang terbawa arus Sungai Aare, Bern, Swiss.
Informasi itu dibagikan akun resmi twitter Provinsi Jawa Barat @Jabarprovgoid dari KBRI di Swiss pada Rabu (1/6/2022).
Disebutkan, saat ini Kepala Kepolisian Maritim Bern menyampaikan bahwa pencarian Eril, di sungai Aare, Kota Bern hari ini masih terfokus pada area di antara dua pintu air.
Kepolisian juga melakukan patroli intensif pada wilayah setelah pintu air ke-2.
Kepada orang tua Eril, Polisi Maritim Bern juga memastikan bahwa berbagai komunitas di sepanjang bantaran sungai Aare telah terinformasikan dengan baik dalam pencarian Eril.
Untuk memperluas pencarian, polisi melibatkan unsur masyarakat, seperti Klub Pendayung, Klub Pemancing, dan komunitas berkebun.
Menurut perkiraan, kondisi cuaca di kota Bern pada beberapa hari ke depan diprediksi akan hujan, dengan badai di area pegunungan.
Hal ini akan sangat mempengaruhi kondisi air di sungai Aare.
Polisi Maritim Bern melanjutkan pencarian intensif dengan metode yang sama dengan sebelumnya.
Mereka akan melanjutkan patroli darat, perahu, drone.
Keputusan menggunakan penyelam sangat situasional karena kondisi alam yang tidak menentu.
Selain itu orang tua Eril, Ridwan Kamil dan Atalia Praratya juga terus melakukan usaha mandiri untuk memeriksa langsung beberapa titik-titik potensial di sepanjang bantaran sungai Aare.
Rute yang ditempuh oleh orang tua Eril termasuk rute darat dan beberapa wilayah perairan yang masih aman untuk dijelajahi manusia.
Diketahui sebelumnya anak Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil yakni Emmeril Kahn Mumtadz hilang saat berenang di Sungai Aare , Bern, Swiss.
Pencarian terhadap Eril hingga kini masih dilakukan polisi setempat.
Putra sulung Ridwan Kamil ini adalah pemuda yang jago berenang.
Ia juga anak yang sangat bertanggung jawab.
Bagaimana tidak, sebelum terseret arus di Sungai Aare, ia ternyata sempat menghantarkan sang adik yakni Camillia Laetitia Azzahra (Zara) dan satu rekannya ke permukaan.
Hal tersebut diungkapkan Elpi Nazmuzaman adik Ridwan Kamil.
Profil Emmeril
Ridwan Kamil menikah dengan Atalia Pratatya pada tahun 1996. Tiga tahun kemudian lahirlah Emmeril Kahn Mumtadz.
Dilansir dari Kompas.tv Eril lahir pada 25 Juni 1999 di New York, Amerika Serikat. Saat itu, Ridwan Kamil sedang menempuh pendidikan S2 di University of California, Berkeley.
Ia memiliki adik bernama Camillia Laetitia Azzahra.
Ketika bersekolah, Eril dikenal sebagai siswa yang berprestasi. Ia menempuh pendidikan SD-SMP di Pondok Pesantren Darul Hikam (DH)-Bandung.
Seusai lulus dari SMAN 3 Bandung, Eril melanjutkan Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara, Institut Teknologi Bandung (ITB) pada 2017 lalu.
Eril juga dikenal pandai memainkan alat musik saxofon. Ia kerap membagikan kegiatan sehari-hari di akun Instagramnya @emmerilkahn.
Kronologi Emmeril Khan Mumtadz Hilang
Elpi Nazmuzaman mengatakan tujuan kepergian Eril dan keluarga ke Swiss adalah untuk mencari sekolah yang akan digunakan melanjutkan pendidikan ke jenjang S2.
Terseret Arus
Eril sempat berenang di sungai Aare, Bern bersama kawannya dan adiknya, Camillia.
Saat itu Eril yang dikenal jago berenang berusaha menyelamatkan adiknya, Camilia.
"Saat ingin naik ke permukaan, Eril terseret arus sungai yang cukup deras yang sebelumnya sempat mendapat bantuan dari kawannya," ucap Elpi.
Kejadian tersebut terjadi pada tanggal 26 Mei 2022 siang hari waktu Swiss dengan kondisi cuaca cerah.
Saat kejadian, Ridwan Kamil sedang berada di Inggris dalam kegiatan pemerintahan di luar negeri bersama delegasi dari Pemprov Jawa Barat.
"Kami mohon doa agar Eril dapat segera ditemukan dalam keadaan selamat dan baik. Dapat berkumpul kembali bersama keluarga dalam keadaan sehat wal afiat,” tutur Elpi.